🐴 Agar Zat Pewarna Alam Tidak Pudar
A Simpulan. 1. Gambir dapat digunakan sebagai warna alami batik yang efisien dan ramah lingkungan. 2. Pengolahan gambir menjadi pewarna batik tidak terlalu rumit. 3. Fiksasi pewarna batik dapat menggunakan soda abu, kapur sirih, tunjung atau tawas. Masing-masing memiliki hasil yang berbeda- beda.
Youare here: Home / artikel / Memilih Makanan Tanpa Pewarna Makanan Buatan Berbahaya pewarna makanan buatanIlustrasi pewarna makanan buatan
Ada6 warna utama kain sasirangan yang dibuat dari zat pewarna alami dimaksud, yakni : 1. Kuning, bahan pembuatnya adalah kunyit atau temulawak. Supaya warnanya menjadi lebih tua, lebih muda, dan supaya tahan lama (tidak mudah pudar), bahan pewarna di atas kemudian dicampur dengan rempah-rempah lain seperti garam, jintan, lada, pala
Page5 Pemberian warna pada makanan umumnya bertujuan agar makanan terlihat lebih segar dan menarik sehingga menimbulkan selera orang untuk memakannya. Zat pewarna yang biasa digunakan sebagai zat aditif pada makanan adalah: a. Zat pewarna alami Zat pewarna alami, dibuat dari ekstrak bagian-bagian tumbuhan tertentu.
1 Jenis Pewarna Tekstil Alami. Pewarna alami tekstil berasal dari ekstrak akar-akaran, daun, buah, kulit kayu, dan kayu, sedangkan pewarna buatan terbuat dari bahan kimia. Dalam buku Seni Rupa (2020) yang ditulis Kirno Widarso, dijelaskan macam-macam bahan pewarna pada tekstil, baik yang alami maupun buatan.
yaitumelalui proses pewarnaan melalui proses pencelupan dengan menggunakan zat pewarna alam (ZPA). Sebelum proses pewarnaan (pencelupan) serat daun suji dilakukan, maka serat daun suji harus sudah diproses pra penyempurnaan (pre-treatment) yaitu meluputi: proses pemasakan (scouring), pemutihan/pengelantangan (bleaching),
Zatpewarna alami merupakan bahan pewarna yang diperoleh dari sumber yang dapat dimakan atau bahan pewarna alami yang ada di alam. Zat pewarna alami disebut juga uncertified color. Penggunaan zat warna alami bebas dari proses sertifikasi. Contoh zat pewarna alami antara lain curcumin, riboflavin, antosianin, klorofil dan brazilein.
Agarzat pewarna alam tidak pudar dan dapat menempel dengan baik, proses pewarnaannya didahului dengan mordanting yaitu memasukkan unsur logam ke dalam serat (Tawas/Al). Bahan pewarna alam yang bisa digunakan untuk tekstil dapat diambil pada tumbuhan bagian Daun, Buah, Kuli kayu, kayu atau bunga.
Dylonpewarna kain ini sifatnya permanent dan warna tidak akan pudar untuk jangka waktu yang lama. Sering kali mereka juga harus menggunakan mordan yaitu sebuah zat pengikat serat maupun pewarna. Untuk takarannya baca aturan pakai pada pewarna. Pewarna alami terdaftar dalam Color Index Clark 2011 Warna Jenis Pewarna Sumber Kuning Flavanoid
.
Pewarna kuku cair atau cat kuku merupakan bahan berbentuk cair yang biasanyadigunakan untuk mewarnai dan mempercantik penampilan kuku. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk melakukan uji coba pemanfaatan pada bahan alam untuk dijadikan cat alam yang digunakan di bedakan dengan 3 bahan yaitu, kulit buah naga merah,rimpang kunyit dan umbi bit. Metode penelitian ini menggunakan metode demikian hasil yang diperoleh dari kelayakan pewarna kuku oleh ahli farmasi yaitubahan alam 1 dan bahan alam 3 belum layak digunakan karena tidak memberikan warna danketercampuran bahan yang maksimal. Pewarna alami yang digunakan dalam sediaan pewarnakuku tidak dapat bercampur dengan baik sehingga terlihat gumpalan di dasar wadah bahan alam 2 sudah cukup layak untuk digunakan karena kunyit yang ditambahkandapat bercampur dengan baik dengan sediaan formulasi pewarna kuku sehingga dapatmemberikan warna yang baik setelah diaplikasikan. Namun, masih terlihat gumpalan di dasarwadah sediaan. Sedangkan hasil kuesioner, nilai kesukaan yang tertinggi pada indikatorbentuk atau tekstur yaitu bahan alam 2 rimpang kunyit, indikator aroma pada bahan alam 1buah naga dan indikator warna pada bahan alam 2 rimpang kunyit. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free UJI COBA KELAYAKAN PEMANFAATAN BAHAN ALAM SEBAGAI PEWARNA PADA CAT KUKU Rizkya Restu Maulana, [Neneng Siti Silfi Ambarwati] Program Studi Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta Email rizkyarestu59 [neneng_ambarwati Abstrak Pewarna kuku cair atau cat kuku merupakan bahan berbentuk cair yang biasanya digunakan untuk mewarnai dan mempercantik penampilan kuku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan uji coba pemanfaatan pada bahan alam untuk dijadikan cat kuku. Bahan alam yang digunakan di bedakan dengan 3 bahan yaitu, kulit buah naga merah, rimpang kunyit dan umbi bit. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari kelayakan pewarna kuku oleh ahli farmasi yaitu bahan alam 1 dan bahan alam 3 belum layak digunakan karena tidak memberikan warna dan ketercampuran bahan yang maksimal. Pewarna alami yang digunakan dalam sediaan pewarna kuku tidak dapat bercampur dengan baik sehingga terlihat gumpalan di dasar wadah sediaan. Pada bahan alam 2 sudah cukup layak untuk digunakan karena kunyit yang ditambahkan dapat bercampur dengan baik dengan sediaan formulasi pewarna kuku sehingga dapat memberikan warna yang baik setelah diaplikasikan. Namun, masih terlihat gumpalan di dasar wadah sediaan. Sedangkan hasil kuesioner, nilai kesukaan yang tertinggi pada indikator bentuk atau tekstur yaitu bahan alam 2 rimpang kunyit, indikator aroma pada bahan alam 1 buah naga dan indikator warna pada bahan alam 2 rimpang kunyit. Kata Kunci cat kuku, bahan alam, pewarna kuku 1. Pendahuluan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan akan sumber flora dan faunanya. Sehingga dapat dijadikan berbagai macam olahan, diantaranya dapat digunakan sebagai sumber dari pewarna alami. Pewarna dengan bahan alam biasanya digunakan pada pewarna makanan.[14] Sehingga untuk mengembangkan manfaat dari bahan alam, peneliti menggunakannya sebagai campuran dari pewarna kuku. Merawat kuku agar tetap sehat dan cantik perlu melalui beberapa perawatan yaitu dengan manicure dan pedicure. Dengan perawatan tersebut kuku diberikan beberapa vitamin untuk memperkuat kuku, membersihkan kotoran kuku dan membersihkan kulit mati yang ada disekitar kuku. Selain itu agar kuku terlihat lebih cantik ada perawatan nail art dimana kuku tersebut diwarnai dan dilukis sesuai dengan keinginan pelanggan.[20] Cat kuku menjadi dasar dari proses dalam menghias kuku yang berguna untuk memberi warna pada kuku agar memberi kesan kuku terlihat lebih segar dan cantik. Warna sangat berperan dalam menentukan keindahan dan kecantikan dari kuku tersebut.[12] Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan uji coba pewarna kuku dengan menggunakan bahan alam dari buah buah naga merah, tanaman rimpang kunyit dan umbi bit. Maka penelitian ini berjudul “Uji Coba Kelayakan Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Pewarna Pada Cat Kuku” Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bahan alam yang layak digunakan sebagai bahan campuran dari pewarna kuku yang akan dinilai oleh ahli farmasi dan tingkat kesukaan responden terhadap hasil dari pewarna kuku. 2. Kajian Pustaka Bahan Alam Bahan alam merupakan bahan yang dapat diperoleh dari alam sekitar baik yang memiliki karakteristik keras maupun lunak, yg kemudian dapat diolah untuk menjadi berbagai macam olahan. Salah satu fungsi yang sering kita temui yaitu digunakan sebagai pewarna buatan dimana bahan dapat kita temui pada tumbuhan, hewani, buah dan rempah yang memiliki warna pekat. Pewarna alami ini telah sejak dahulu digunakan untuk pewarna makanan dan sampai sekarang umumnya penggunaannya dianggap lebih aman daripada zat warna sintetis.[14] Buah Naga Merah Gambar 1 Buah naga merah Sumber Google, 2019 Buah naga merah atau Hylocereus polyrhizus merupakan buah naga yang memiliki warna kulit merah pekat, dengan daging yang berwarna merah tua. Kandungan serat pangan yang terdapat dalam kulit buah naga merah sekitar 46,7%. Bagian dari buah naga 30-35% merupakan kulit buah namun seringkali hanya dibuang sebagai sampah. Kulit buah naga mengandung zat alami antosianin cukup tinggi. Antosianin merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan. Antosianin merupakan senyawa berwarna yang menyebabkan adanya warna merah, biru, dan ungu pada tanaman, sayur, dan buah. Senyawa ini termasuk dalam golongan flavanoid. Di dalam larutan, antosianin berada dalam lima bentuk kesetimbangan yaitu kation flavium, basa karbinol, basa quinonoidal, dan quinonoidal anionik.[19] Rimpang Kunyit Gambar 2 Tanaman Kunyit Rumpun dan Bunga Sumber Asnia, dkk., 2019 Tinggi tanaman ini 1,0-1,5 meter, tumbuh tegap dan membentuk rumpun. Daunnya tunggal dan bertangkai, berbentuk lancet yang lebar, ujung dan pangkalnya meruning, bertulang menyirip, permukaannya licin, dan berwarna hijau pucat. Panjang daunnya sekitar 20-40 cm dan lebarnya sekitar 15-30 cm. Bunganya merupakan bunga majemuk yang berbentuk kerucut yang muncul dari batang semunya. Panjang bunga berkisar antara 10-15 cm, berwarna putih sampai kuning muda atau kemerahan. Setiap bunga memiliki tiga lembar kelopak dan tiga lembar tajuk.[4] Bagian utama tanaman kunyit adalah rimpangnya yang merupakan tempat tumbuhnya tunas. Kulit rimpang berwarna kecoklatan dan bagian dalamnya berwarna kuning tua, kuning jingga, atau kuning jingga kemerahan sampai kecoklatan. Rimpang utama berbentuk bulat panjang seperti telur yang merupakan induk rimpang bulb yang biasa disebut empu atau kunir lelaki. Rimpang induk membentuk cabang yang letaknya lateral dan berbentuk seperti jari fingers yang lurus atau melengkung. Induk rimpang rasanya agak pahit, getir, kaya akan pigmen dan resin. Sedangkan anak rimpang rasanya agak manis dan berbau aromatis. [4] Umbi Bit Gambar 3 Umbi Bit Sumber Dokumen Pribadi, 2020 Bit Beta vulgaris L. adalah tanaman yang banyak terdapat di Eropa, Asia serta di Amerika. Daun dari tanaman bit biasanya dimanfaatkan sebagai sayur sedangkan umbi bit juga dapat dimanfaatkan untuk produksi gula karena tingginya kandungan gula sukrosa pada umbi bit. Umbi bit merupakan salah satu bahan pangan yang berwarna merah keunguan. Pigmen yang memengaruhi warna merah keungunan pada bit adalah pigmen betalain yang merupakan kombinasi dari pigmen ungu betacyanin dan pigmen kuning betaxanthin. Kandungan pigmen pada bit diyakini sangat bermanfaat mencegah penyakit kanker, terutama kanker kolon. Sebuah penelitian yang pernah dilakukan membuktikan bahwa bit berpotensi sebagai penghambat mutasi sel pada penderita kanker.[5] Umbi bit adalah tanaman semusim yang berbentuk rumput. Batang bit sangat pendek, hampir tidak terlihat. Akar tunggangnya tumbuh menjadi umbi. Daunnya tumbuh terkumpul pada leher akar tunggal pangkal umbi dan berwarna kemerahan. Umbi berbentuk bulat atau menyerupai gasing. Akan tetapi, ada pula umbi bit berbentuk lonjong. Ujung umbi bit terdapat akar. Bunganya tersusun dalam rangkaian bunga yang bertangkai panjang banyak. [22] Pewarna Kuku Kuku Kuku merupakan bagian terkecil dan terdapat diujung jari, yang berasal dari matriks sebagai bagian dari epidermis, atau lapisan kulit luar sehingga bentuknya mengeras dan menebal melalui proses keratinisasi. Pertumbuhan terus berlanjut hingga kuku menjadi lebih tipis. Kuku berwarna bening dan merah muda, hal ini disebabkan kuku tumbuh diatas permukaan yang kaya akan sel darah merah dan serabut syaraf. Kuku memiliki bentuk yang keras, hal ini disebabkan karena pada kuku hanya terdapat sedikit kandungan airnya jika dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain. Kuku tersusun dari beberapa unsur yang ada antara lain keratin, dan protein. [12] Perubahan kuku juga dapat terjadi secara umum biasanya pada orang tua, yaitu termasuk warna, kontur, pertumbuhan, permukaan, ketebalan, dan histologi. Pada saat terjadi penuaan kuku, yang meningkat adalah kalsium, sedangkan kadar besi menurun. [1] Perawatan Kuku Penampilan kuku yang sehat dan indah dapat memberi kesan bersih dan tubuh yang terawat. Melakukan perawatan tangan harus dilakukan secara teratur, hal ini berdasarkan bahwa kulit tangan sering terkena paparan sinar matahari sehingga perlu tindakan perawatan secara baik. Istilah perawatan tangan dan kuku dikenal juga dengan kata menicure, yaitu melakukan perawatan kuku dengan memotong kuku tangan, mengikir tepian kuku, merawat kutikula, scrub bagian kulit yang berwarna kusam, memijat tangan, mengoleskan masker sebagai penutrisi kulit tangan serta merias kuku dengan pewarna kuku. Seiring dengan banyaknya permintaan nail art yang bermacam-macam diimbangi pula dengan penawaran teknik nail art yang semakin hari semakin berkembang. Beberapa prinsip dasar tata rias kuku yang harus diperhatikan adalah pada tekanan efek tertentu sehingga kuku terlihat lebih menarik. Agar dapat menghasilkan riasan kuku yang baik, kita harus mengetahui tentang warna karna pengaplikasian warna yang tepat akan memberikan hasil yang baik bagi proses nail art, sedangkan pengaplikasian warna yang tidak tepat akan membuahkan hasil nail art yang abstrak. Pilihan warna dan kombinasi warna yang tepat akan menghasilkan penampilan yang lebih menarik. [12] Cat Kuku Pewarna kuku atau cat kuku merupakan pewarna yang dipergunakan untuk memberi warna dasar pada kuku sebelum ditambah berbagai hiasan untuk menambah kreasi pada sentuhan nail art yang kita inginkan. Salah satu seni dalam melakukan pewarna kuku adalah memperbaiki kekurangan dan kelebihan yang dapat menonjolkan kelebihan kuku secara alami sehingga kuku akan terlihat cantik dengan beragam warna-warni setelah melakukan nail art.[20] Pada tahun 1980 hanya ada cat kuku dengan varian merah saja namun saat ini dapat dikreasikan dengan banyak sekali warna. Contohnya cat kuku dengan warna terang dan berkesan berani seperti neon, metal, hingga gemerlap. Rekomendasi dan tutorial yang banyak beredar di sosial media dan juga internet juga turut meningkatkan kreasi para wanita untuk membuat aksen - aksen baru untuk kuku. [12] Bahan Campuran Cat Kuku Pada penelitian ini bahan yang akan menjadi bahan pencampuran cat kuku dengan bahan alam ditemukan pada 2 jurnal, yaitu 1. Bahan 1 Lathi Furrahmi, 2017 48-52 Polivinil Pirolidon 1,5 g Resik Keruh 7,4 g Minyak Jarak 0,7 g Alkohol 7 Bahan alami 0,050 g 2. Bahan 2 Dyah Riani, 2016 26-27 Cat kuku bening 7 cc Etil asetat 1 cc Butil asetat 1 cc Zat warna 1 cc Dengan perbandingan kedua formulasi maka penulis menggunakan formulasi yang ke-2 dimana keterbatasan penulis dalam mencari bahan untuk formulasi bahan ke-1. Di Jurnal yang tercantum pada formulasi ke-2 lebih jelas cara pembuatannya dibandingkan dengan formulasi ke-1. Adapula standarisasi penelitian yang harus dipenuhi pada pembuatan pewarna kuku menurut Utari 2017 adalah 1. Harus dapat melekat pada kuku dengan baik, 2. Tidak adanya gumpalan pada pewarna kuku, 3. Warna tidak berubah menjadi pudar, 4. Harus cepat kering dan membentuk lapisan film yang rata pada kuku. 3. Metode Penelitian Metode Ekperimen Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimen. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui formulasi dari pewarna kuku dengan bahan alami, dan mengetahui hasil evaluasi dari pewarna kuku pada responden. Untuk melengkapi data yang sudah diperoleh maka penelitian melakukan metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil foto atau gambar yaitu foto bahan formulasi, foto bahan alami yang digunakan, foto proses pembuatan, foto hasil dari pewarna kuku setelah melakukan pencampuran dan foto hasil warna saat diaplikasikan pada kuku. Pada penelitian ini kuesioner angket digunakan dalam bentuk check list. Menurut Suharsimi 2010195 check list adalah sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check v pada kolom yang sesuai. Dalam checklist terdapat skala pengukuran yang digunakan sebagai patokan nilai. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Persiapan Alat dan Bahan 1. Sterilisasi lingkungan kerja Pastikan meja kerja terhindar dari bahan – bahan selain bahan kerja yang akan digunakan. Meja kerja disemprot terlebih dahulu dengan alkohol 70%, dibersihkan dengan tissue kemudian ditunggu hingga mengering. Tangan peneliti juga disterilkan dengan menyemprotkan alkohol 70% serta menggunakan jas lab dan masker. 2. Sterilisasi alat Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan tersebut harus dalam keadaan steril. Siapkan alkohol yang sudah dituangkan pada kapas kemudian bersihkan alat-alat yang akan digunakan. 3. Sterilisasi bahan Bahan yang ingin digunakan seperti kulit buah naga merah, rimpang kunyit yang sudah dikupas dan umbi bit yang sudah dipisahkan dengan kulitnya lalu dicuci dengan air yang mengalir. [2] Tahap Pengujian Pada tahapan ini terdiri dari 3 pengujian yaitu 1. Uji Ahli Instrumen Pengujian dengan Ahli Instrumen ini akan dinilai oleh Ibu Nurul Hidayah, Dimana pada pengujian ini adanya pemeriksaan terkait penyusunan instrumen yang akan diberikan kepada penguji ahli farmasi dan responden. 2. Uji Sediaan Pewarna Kuku dengan Ahli Farmasi Penguji dalam pewarna kuku ini dilakukan oleh Ahli farmasi dengan ibu Putu Gita Maya Widyaswari Mahayasih, Apt. Uji yg dilakukan yaitu uji organoleptis dimana untuk menilai mutu sediaan yang dibuat dengan menggunakan kepekaan panca indra dengan mengukur tingkat penampilan fisik sediaan yang dibuat meliputi bentuk atau tekstur yang mudah dioleskan, warna, aroma dan penggumpalan pada pewarna kuku. [3] 3. Uji Kesukaan Uji Hedonik Uji Hedonik merupakan hasil akhir sediaan cair pewarna kuku yang digunakan melakukan penilaian yaitu tekstur, aroma dan warna.[3] Jumlah responden yang menilai direncanakan ada 20 orang, dan hasil akhirnya akan disajikan dalam bentuk bentuk tabel agar terlihat perbandingan antara bahan alami I, II, dan III yang paling disukai oleh konsumen. Dengan adanya penelitian ini maka responden perlu memiliki kriteria sebagai berikut 1 Wanita berbadan sehat 2 Usia 20-25 tahun 3 Memiliki domisili bekasi Proses Uji Coba Bahan Alam 1 Kulit Buah Naga Merah Tabel Bahan uji coba dengan buah Naga Adapun proses pembuatan pewarna kuku dengan kulit buah Naga Tabel Pembuatan Pewarna Kuku Cair menggunakan Kulit buah Naga Merah Siapkan kulit buah naga merah yang sudah dipisahkan dengan dagingnya lalu dicuci bersih Blender dengan memisahkan sari dan ampasnya Campurkan sari kulit buah Naga Merah 1 cc, butil asetat 1 cc, etil asetat 1 cc, cat kuku bening 7 cc kedalam botol cat kuku yang sudah bersih *Sumber foto Dokumen pribadi Bahan Alami II Rimpang Kunyit Tabel Bahan uji coba dengan Rimpang Kunyit Adapun proses pembuatan pewarna kuku dengan rimpang Kunyit Tabel Pembuatan Pewarna Kuku Cair menggunakan Rimpang Kunyit Siapkan kunyit yang sudah dikupas dari kulitnya Parut kunyit hingga mudah untuk disaring dengan kain penyaring Diamkan kunyit selama 1 jam untuk memisahkan sari dan ampasnya, yang akan digunakan adalah sari yang kental dengan sebanyak 2 cc Masukan butil asetat 1 cc, etil asetat 1 cc, cat kuku bening 7 cc kedalam botol cat kuku yang sudah bersih *Sumber foto Dokumen pribadi Bahan Alami III Umbi Bit Tabel Bahan uji coba dengan Umbi Bit Adapun proses pembuatan pewarna kuku dengan umbit bit Tabel Pembuatan Pewarna Kuku Cair menggunakan Umbi Bit Siapkan umbi Bit yang sudah dipisahkan dari kulitnya Blender dengan memisahkan sari dan ampasnya Campurkan sari buah bit 1 cc, butil asetat 1 cc, etil asetat 1 cc, cat kuku bening 7 cc kedalam botol cat kuku yang sudah bersih *Sumber foto Dokumen pribadi 4. Hasil dan Pembahasan Pengaplikasian Pewarna Kuku 1. Bahan I Kulit buah naga merah Gambar Pengaplikasian bahan I Sumber Dokumen pribadi, 2020 2. Bahan II Rimpang kunyit Gambar Pengaplikasian bahan II Sumber Dokumen pribadi, 2020 3. Bahan III Umbi bit Gambar 3. 3 Pengamplikasian bahan III Sumber Dokumen pribadi, 2020 Pengujian dengan Ahli Farmasi Kode pada penilaian ini yaitu 1 Sangat Tidak Layak 2 Tidak Layak 3 Layak 4 Sangat Layak Tabel 4. 1 Penilaian kelayakan oleh ahli farmasis Dengan adanya tabel penilaian tersebut maka evaluasi sediaan pewarna kuku yang dilakukan oleh ahli farmasis yaitu, pada sediaan pewarna cat kuku menggunakan pewarna alami buah naga dan umbi bit, tidak memberikan warna dan ketercampuran bahan yang maksimal. Pewarna alami yang digunakan dalam sediaan pewarna kuku tidak dapat bercampur dengan baik sehingga terlihat gumpalan di dasar wadah sediaan. Selain itu, penampilan visual pewarna kuku secara keseluruhan terlihat kurang stabil, ditunjukkan dengan sediaan yang terlihat berkabut sehingga tidak layak pakai. Berbeda dengan sediaan pewarna kuku yang menggunakan kunyit sebagai pewarna alami, terlihat kunyit yang ditambahkan dapat bercampur dengan baik dengan sediaan dasar pewarna kuku sehingga dapat memberikan warna yang baik setelah diaplikasikan. Namun, masih terlihat gumpalan di dasar wadah sediaan. Saran untuk pengembangan selanjutnya adalah perlu dikembangkan kembali formulasi/komposisi yang tepat antara jumlah pewarna alami yang digunakan dan basis sediaan pewarna kuku agar saat proses pencampuran dapat diperoleh sediaan yang homogen dan layak untuk digunakan. Kestabilan campuran sediaan juga perlu diperhatikan untuk mendapatkan sediaan pewarna kuku yang baik dan tahan lama. Uji Kesukaan Uji Hedonik Tabel 3. 2 kuesioner sekala hedonik Bahan 1 Buah Naga Merah Bentuk atau tektur dari pewarna kuku Bahan 1 Buah Naga Merah Bentuk atau tektur dari pewarna kuku Berikut merupakan hasil kuesioner dalam bentuk diagram 1. Bentuk atau tekstur pewarna kuku *ket . 1 sangat tidak suka 2 tidak suka 3 suka 4 sangat suka Diagram 4. 1 Bentuk atau tekstur pewarna kuku Jika dilihat dari diagram tersebut, grafik pada poin nilai tidak suka memiliki suara terbanyak pada pewarna kuku bahan alami 3 umbi bit yaitu sebanyak 75%, sedangkan untuk poin suka memiliki suara terbanyak pada bahan alami 2 rimpang kunyit dengan 80%. 2. Aroma pada pewarna kuku *ket . 1 sangat tidak suka 2 tidak suka 3 suka 4 sangat suka Diagram 4. 2 Aroma pada pewarna kuku Dilihat dari grafik hasil kuesioner, aroma pada pewarna kuku setiap bahan memiliki tingkat kesukaan yang hampir sama. Pewarna kuku bahan alami 1 dan bahan alami 3 memiliki grafik nilai kesukaan yang sama tingginya yaitu 75%. 3. Warna yang dihasilkan *ket . 1 sangat tidak suka 2 tidak suka 3 suka 4 sangat suka Diagram 4. 3 Warna yang dihasilkan Warna yang dihasilkan pada pewarna kuku ini memiliki poin nilai tidak suka tertinggi pada bahan alami 3 umbi bit 70%, sedangkan poin nilai suka tertinggi pada bahan alami 2 rimpang kunyit 65%. 5. Kesimpulan dan saran Kesimpulan 1. Formulasi bahan alami 1 Buah Naga Merah dan bahan alami 3 Umbi Bit, menurut penilaian oleh ahli farmasis bahan dengan buah naga merah dan umbi bit memiliki bentuk, warna dan penggumpalan yang tidak layak. Dimana pewarna kuku tersebut tidak memberikan warna dan ketercampuran bahan yang maksimal. Pada pewarna alami yang digunakan tidak dapat bercampur dengan baik sehingga terlihat gumpalan di dasar wadah sediaan. Adanya proses penggumpalan karena tidak adanya zat pengemulsi yang dapat menggambungkan sari dari kulit buah naga dan umbi bit ke dalam formulasi campuran. Pewarna kuku ini juga tidak dapat bertahan lama, perkiraan ketahanan pewarna kuku ini yaitu 1 minggu, dimana sediaan pewarna kuku ini akan terlihat berkabut sehingga tidak layak untuk digunakan. 2. Formulasi Bahan Alami 2 Rimpang Kunyit, menurut penilaian oleh ahli farmasis bahan dengan rimpang kunyit ini pada bentuk, warna dan aroma sudah layak untuk digunakan. Terlihat kunyit yang ditambahkan dapat bercampur dengan baik dengan sediaan dasar kuteks sehingga dapat memberikan warna yang baik setelah diaplikasikan. Namun, masih terlihat gumpalan di dasar wadah sediaan. 3. Pada uji Hedonik atau kesukaan, dilakukan pada 20 responden yang memiliki hasil nilai kesukaan paling tinggi pada indikator bentuk atau tekstur yaitu bahan alam 2 Rimpang Kunyit, untuk indikator aroma tertinggi pada bahan 1 Buah Naga Merah, dan indikator warna tertinggi pada bahan 2 Rimpang Kunyit. Saran Penambahan zat pengemulsi pada bahan alam atau memanaskan bahan alam terlebih dahulu dapat mempermudah bahan alam tercampur dengan formulasi sediaan dasar. Dan perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan formulasi yang akan digunakan. Ada baiknya untuk proses penentuan formula dan penggunaan bahan-bahan yang akan digunakan ditinjau kembali dengan mempertimbangkan bahan-bahan yang tepat. Kestabilan campuran juga perlu diperhatikan untuk mendapatkan sediaan pewarna kuku yang baik dan tahan lama. Referensi [1] Al-Husaini, A. 2005. Jamaluki Biduuni Makiyaaj, Edisi Indonesia Cantik Tanpa Make Up. Jakarta Penerbit Almhira. [2] Adji, D., & Larashanty, H. 2007. Perbandingan efektivitas sterilisasi alkohol 70%, inframerah, otoklaf dan ozon terhadap pertumbuhan bakteri bacillus subtilis. Jurnal Sain Veteriner. Yogyakarta Universitas Gadjah Mada. 251. [3] Aryanti, S. B. 2018. FORMULASI SEDIAAN PEWARNA KUKU ALAMI DARI BIT MERAH Beta vulgaris L.. Medan Institut Kesehatan Helvetia. [4] Asnia, M., Ambarwati, N. S. S., & Siregar, J. S. 2019. Pemanfataan Rimpang Kunyit Curcuma domestica Val. sebagai Perwatan Kecantikan Kulit. Jakarta Universitas Negri jakarta. [5] Astawan, M. 2008. Khasiat warna-warni makanan. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. [6] Bahri, S., Jalaluddin, J., & Rosnita, R. 2018. Pembuatan Zat Warna Alami Dari Kulit Batang Jamblang Syzygium Cumini Sebagai Bahan Dasar Pewarna Tekstil. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, Aceh Universitas Malikussaleh. [7] Dalimartha, S., & Adrian, F. 2011. Khasiat buah dan sayur. Penebar Swadaya Grup. [8] Dinarno, D. 2009. Prarancangan Pabrik Butil Asetat dari Asam Asetat dan Butanol dengan Proses Batch Kapasitas ton/tahun. [skripsi]. Surakarta Fakultas Teknik, Univerversitas Muhammadiyah Surakarta. [9] Furrahmi, L., & Abadi, H. 2019. Formulasi Sediaan Cair Rimpang Kunyit Curcuma domestica V. Sebagai Pewarna Kuku. Jurnal Dunia Farmasi, Institut Kesehatan Helvetia. [10] Hardjadinata, Ir. Sinatra. 2011. Budi Daya Buah Naga Super Red Secara Organik, 19-25. [11] Harjanti, N., Setiyawati, E., & Winarni, D. R. A. 2009. Kosmetika Kuku Antara Keindahan dan Keamanan Nail Cosmetics between Aesthetic and Safety. Jurnal Ilmu Kesehat Kulit dan Kelamin, 211, 56-61. [12] Hidayah, Nurul. 2017. Perawatan Tangan Dan Kaki. Jakarta Universitas Negeri Jakarta. [13] Indonesia, P. A. G. 2005. Daftar komposisi bahan makanan. Jakarta Persagi. [14] Koswara, S. 2009. Pewarna Alami Produksi dan Penggunaannya. Ebook Pangan. [15] Nasution, A. S. W. S. S. 2014. Pengaruh Bahan Sterilan terhadap Keberhasilan Inisiasi Eksplan Paulownia Paulownia elongata SY Hu secara In Vitro. Jurnal Silvikultur Tropika. Bogor Institut Pertanian Bogor. 51. [16] Nurhayati, I. 2016. Pembuatan Blush On Dari Buah Naga. Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang. [17] Palwa, A. Y. 2016. Variasi Penambahan Asam Asetat dan Katalis Pada Proses Esterifikasi Etanol dari Kulit Pisang Raja musa paradisiaca L. Menjadi Etil Asetat. Palembang Politeknik Negeri Sriwijaya. [18] Putri Ariesta, Sisca. 2016. Pengaruh Suhu Air Terhadap Hasil Water Marble Nail Art. Jurnal Tata Rias. Surabara Universitas Negeri Surabaya [19] Ramadhani, anis. 2013. Panen Besar Buah Naga. Jakarta PT. Mahadaya [20] Riyani, D. 2016. Kelayakan Hasil Pembuatan Cat Kuku dengan Bahan Dasar Kuyit dan Daun Jati. Skripsi. Semarang Universitas Negeri Semarang. [21] Shan, C. Y., & Iskandar, Y. 2018. Studi kandungan kimia dan aktivitas farmakologi tanaman kunyit Curcuma longa L.. Bandung Universitas Padjadjaran [22] Steenis. 2005. Buah bit Beta vulgaris L. Jakarta Penerbit PT Gramedia Pustaka Umum. [23] Utari, N. A. 2017. Kelayakan Putik Bunga Waru Hibiscus Tiliaceus Sebagai Pewarna Cat Kuku. Skripsi. Semarang Universitas Negeri Semarang. [24]Wirakusumah, E. S. 2007. Cantik dan Awet Muda dengan Buah, Sayur dan Herbal. Jakarta Penebar Swadaya. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Konstruksi kecantikan perempuan yang dibangun oleh media adalah kecantikan dengan kriteria yang begitu ekstrim sehingga banyak perempuan melakukan perubahan fisik menjadi cantik meski beresiko mengalami alergi dari bahan kimia yang digunakan. Padahal cantik fisik dapat dilakukan melalui perawatan yang cenderung aman bagi kesehatan karena menggunakan teknik dan bahan yang dibuat dari bahan alam. Salah satu media kecantikan alami yang dapat digunakan yaitu tanaman. Kunyit ialah satu-satunya tanaman yang bermanfaat sebagai produk kecantikan dari jenis rempah hasil produksi terbesar di Indonesia yang lain.[1] Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, dilakukan saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Mengacu pada model analisis interaktif yang diajukan oleh Miles dan Huberman, yang prosesnya berbentuk siklus yakni memperlihatkan sifat interaktif kolektif data atau pengumpulan data dengan analisis data. Hasil dari penelitian menunjukkan pemanfaatan rimpang kunyit Curcuma domestica Val. sebagai perawatan kecantikan kulit telah diakui sejak masa yang lama. Dibuktikan dengan adanya peninggalan di Candi Borobudur yang terdapat ukiran bermakna pemakaian tanaman dan rempah-rempah sebagai obat dan perawatan kesehatan dan kecantikan. Pemanfaatan rimpang kunyit Curcuma domestica Val. sebagai perawatan kecantikan kulit diaplikasikan atau dapat dikonsumsi melalui dalam dan luar tubuh. Kata Kuncikecantikan, perawatan, kunyit 1. PENDAHULUAN Kecantikan adalah karunia dari Tuhan kepada makhluk ciptaan-Nya dan sudah sepantasya kita merawat yang sudah diberikan-Nya. Terlahir dengan keadaan bagaimanapun itulah karunia dari Tuhan. Tentunya bagi wanita menjadi cantik merupakan suatu idaman. Konstruksi kecantikan pada perempuan yang dibangun oleh media adalah kecantikan dengan kriteria seperti kulit putih, tinggi, hidung mancung, dan payudara penuh berisi. Tidak jarang yang terjadi saat ini, demi mengejar obsesinya, perempuan tidak segan-segan melakukan tindak kekerasan terhadap tubuhnya, dengan cara mengeriting dan meluruskan rebonding rambut, mengecat berwarna-warni rambutnya, mencabut bulu kaki, suntik pemutih demi menjadi cantik seperti yang diidamkan. Perubahan fisik menjadi cantik melalui cara ini begitu ekstrim dan cenderung merugikan karena dapat mengakibatkan alergi dari bahan kimia yang digunakan. Padahal cantik fisik dapat dilakukan melalui perawatan diri alami yang cenderung aman bagi kesehatan. Langkah perawatan diri terdapat dua jenis yaitu secara alami dan modern. Perawatan secara alami yaitu perawatan dengan menggunakan teknik dan bahan yang tradisional, yaitu dibuat dari bahan alam dan diolah menurut resep dan cara pembuatan yang turun temurun. Perawatan secara modern ialah perawatan tanpa komponen yang benar-benar tradisional dan diberi zat warna yang menyerupai bahan tradisional serta dilakukan dengan teknik yang modern. Zat perawatan modern cenderung lebih besar kemungkinan menyebabkan alergi. Lebih aman jika dilakukan perawatan secara alami dan dilakukan secara konsisten dalam jangka panjang. Banyak media kecantikan alami yang digunakan manusia untuk mendapatkan cantik yang diinginkan, misalnya tanaman. Di Indonesia terdapat berbagai macam tanaman, kunyit menjadi salah satu media kecantikan sejak masa yang lama. Kunyit yang merupakan golongan rempah-rempah sebagai bahan perawatan secara alami sedikit menimbulkan efek alergi. Serta keberadaannya sebagai media kecantikan yang telah dipakai secara turun temurun di Indonesia. [2]Menurut resep tradisional yang diturunkan sejak beberapa generasi, perawatan kesehatan dan kecantikan cara jamu yang dapat berupa campuran dedaunan, akar-akar, dan rempah-rempah yang dikeringkan itu digiling halus, lalu diolah menjadi serbuk, pil, minuman, dan balsam atau obat gosok yang akan menghasilkan keseimbangan lahir dan kunyit sebagai media kecantikan yang telah digunakan secara turun temurun membuat penulis tertarik untuk mengkaji berbagai perawatan kecantikan tradisional yang menggunakan kunyit sebagai media kecantikan. 2. METODE PENELITIAN Teknik analisis data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah analisis data kualitatif, dilakukan saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Mengacu pada model analisis interaktif yang diajukan oleh Miles dan Huberman, yang prosesnyaSyamsul BahriJalaluddin JalaluddinRosnita RosnitaSalah satu sumber daya alam yang berpotensi untuk zat warna alam adalah tumbuhan jamblang. Bagian tanaman jamblang yang dapat digunakan sebagai zat warna alami adalah bagian kulit batangnya karena mengandung tanin. Tanin merupakan pigmen pada kulit batang jamblang Syzygium cumini yang menghasilkan warna coklat yang dapat dijadikan sebagai pewarna tekstil. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kondisi operasi yang sesuai dari ekstraksi serbuk kulit batang jamblang terhadap pengaruh suhu dan waktu ekstraksi terhadap kadar zat warna yang dihasilkan serta menganalisa mekanisme penyerapan zat warna pada kain. Penelitian ini dilakukan dengan mengekstrak kulit batang jamblang 100 gram, volume etanol 1000 ml pada suhu 60, 65, 70, 75 dan 800C selama 2, 3, 4, 5 dan 6 jam. Hasil serbuk zat warna diamati Intensitas warna dengan alat colorimeter yang menghasilkan warna terbaik yaitu 5,0 pada suhu 700C dengan waktu ekstraksi 6 jam menghasilkan kadar air sebanyak 0,071%, kadar abu 0,068%.Lathi FurrahmiHafizhatul AbadiPendahuluan; Tujuan awal penggunaan kosmetika adalah mempercantik diri yaitu usaha untuk menambahkan daya tarik agar lebih disukai orang lain. Pewarna kuku adalah pernis yang digunakan pada tangan atau kuku kali manusia untuk merias, memperindah kuku terbuat dari polimer organik dengan campuran berbagai zat aditif. Tujuan; penelitian untuk mengetahui rimpang kunyit dapat diformulasiakan dalam sediaan cair pewarna Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental laboratorium. Sediaan cair pewarna kuku yang dibuat dalam formula I, II, III dimana konsentrasi masing-masing terdiri dari polivinil pirolidon 15%, resin keruh 7%, minyak jarak 7%, alkohol 70% pewarnaan dilakukan dengan cara membandingkan antar formula. Pengujian yang dilakukan adalah uji homogenitas, uji iritasi, uji hedonik. Hasil; Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa formula I, II, III dapat mengubah warna kuku menjadi kuning sampai kuning orange. Dari hasil uji hedonik terdapat perbedaan tiap formula dimana formula yang disukai adalah formula II. Pemeriksaan uji homogenitas menunjukkan bahwa seluruh sediaan rimpang kunyit tidak memperlihatkan adanya butiran-butiran kasar pada saat sediaan dioles pada kaca transparan atau objek glass. Uji iritasi dilakukan untuk meyakinkan bahwa formulasi sediaan pewarna kuku yang digunakan tidak terjadi reaksi iritasi, alergi, pada sediaan seluruh sediaan yang dibuat stabil tidak menunjukkan adanya perubahan warna, aroma dalam penyimpanan 10 hari pada suhu kamar. Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk formulasi rimpang kunyit dalam bentuk sediaan kosmetik lainnya, seperti pewarna rambut dan Biduuni Makiyaaj, Edisi Indonesia Cantik Tanpa Make UpA Al-HusainiAl-Husaini, A. 2005. Jamaluki Biduuni Makiyaaj, Edisi Indonesia Cantik Tanpa Make Up. Jakarta Penerbit B AryantiSediaanKukuDariMerahAryanti, S. B. 2018. FORMULASI SEDIAAN PEWARNA KUKU ALAMI DARI BIT MERAH Beta vulgaris L.. Medan Institut Kesehatan warna-warni makananM AstawanAstawan, M. 2008. Khasiat warna-warni makanan. Jakarta Gramedia Pustaka DalimarthaF AdrianDalimartha, S., & Adrian, F. 2011. Khasiat buah dan sayur. Penebar Swadaya Pabrik Butil Asetat dari Asam Asetat dan Butanol dengan Proses Batch Kapasitas ton/tahunD DinarnoDinarno, D. 2009. Prarancangan Pabrik Butil Asetat dari Asam Asetat dan Butanol dengan Proses Batch Kapasitas ton/tahun. [skripsi]. Surakarta Fakultas Teknik, Univerversitas Muhammadiyah Daya Buah Naga Super Red Secara OrganikIr HardjadinataSinatraHardjadinata, Ir. Sinatra. 2011. Budi Daya Buah Naga Super Red Secara Organik, 19-25.
TUTORIAL MORDANTING PADA KAIN Beberapa zat warna akan cepat pudar jika warnanya tanpa proses mordanting. Agar zat pewarna alam tidak pudar dan dapat menempel dengan baik di Kain, maka proses pewarnaannya didahului dengan mordanting yaitu memasukkan unsur logam ke dalam mordanting pada Kain adalah sebagai berikut1. Kain direndam dalam larutan 2 Sendok Makan TRO yang di campur dalam 1 Ember Air selama satu Cuci bersih dan tutorialnya Proses dilanjutkan dengan1. Rebus 5 liter air yang mengandung di campur tawas 2 sendok makan dan soda abu 2 sendok makan hingga Masukan Kain satu persatu dan selalu di bolak-balik dalam air mendidih selama 1 Matikan Api dan diamkan Kain tetap didalam Rebusan Air Diamkan selama satu Bilas dan Keringkan selanjutnya siap untuk di beri Pola Motif sesuai sekera simak video berikut Semoga bermanfa'at dan Selalau yang belum Subscribe kelik tombol Subscribe, like, shere dan apabila ada request, Pertanyan silahkan tulis di kolom Chanel kami, chanel tentang Seni, Budaya dan KerajinanFollow Instagram kamiKunjungi Blog kamiVideo yang terkait1. Membuat Warna Dasar Ecoprint2. Proses Fiksasi3. Kombinasi Steaming dan PoundingMordantingtutorialecoprintwarna alam
agar zat pewarna alam tidak pudar