🏆 Asal Usul Kota Semarang Bahasa Jawa

Liputan6com, Semarang--Warak Ngendog menjadi mainan anak-anak yang cukup popular dikalangan anak-anak Kota Semarang Jawa Tengah dan sekitarnya.Mainan Warak Ngendok lazim dijual di pasar malam di Semarang pada saat bulan suci Ramadan.. Dikutip dari berbagai sumber, Warak Ngendog pertama kali dikenalkan dalam tradisi Dugderan pada 1880-an sebagai simbol multikultural asli masyarakat Semarang. Mungkinterasa tidak penting, tapi buat kamu para smart traveler, pasti akan lebih asik kan kalau traveling ke suatu tempat dan tahu asal-usul namanya? 13 asal-usul nama kota di Indonesia ini bisa jadi pengetahuan tambahan buat kamu. Semarang. Semarang berasal dari istilah bahasa Jawa, Asem Arang yang bermula dari kemunculan pohon asam yang Tidaklengkap rasanya jika Jawalogger tidak menyertakan contoh karangan narasi menggunakan Bahasa Jawa. Pada tulisan ini membagikan tulisan dari majalah berbahasa Jawa, Panyebar Semangat No.43/1990 kaca / halaman 10 berjudul Kutha Kendhal (Kota Kendal). Cerita narasi ini berisi tentang asal usul Kota Kendal secara singkat. Sejarahwarisan orang Perak tidak ada yang menerangkan dari mana asal usul Meor atau mior, bukanlah berasal daripada bahasa Arab, bukan juga pada asalnya bahasa Melayu asli Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengirim tim ke China untuk menyelidiki asal-usul virus Corona Adalah suatu yang sangat populer dikalangan penduduk Belu Menjerumuskanmanusia kedalam kemusyrikan. Asal Usul Jenglot versus Orang-orang Kuno Islam. Sebagian versus lain menyebutkan bila asal usul jenglot yaitu sebangsa jin kafir yang sukses ditaklukan oleh wali songo. Seperti di ketahui kalau saat mensyiarkan islam sebagian jin kerapkali berupaya mengganggu dengan beragam langkah. Blogyang berisikan konten bahasa jawa mulai dari dongeng bahasa jawa, legenda bahasa jawa, cerita rakyat bahasa jawa, cerita wayang bahasa jawa, hingga pidato bahasa jawa, ada juga aksara jawa serta tembang macapat Begitulah cerita legenda bahasa jawa yang mengisahkan tentang asal usul Banyuwangi. Semoga dapat menambah wawasan sekaligus AsalUsul Kota Semarang dalam Bahasa Jawa Nanging ana ing Jawa Tengah ngadeg ing Kratoning Demak kang siji karakter kraton Islam. Ana urip pangeran misuwur dijenengi Raden Made Pandan. Dheweke dikenal minangka sawijining ulama lan Muh. Akeh wong sing wegah kanggo lan duwé anak lanang jeneng Raden Pandanarang. Adasatu dongeng yang menceritakan tentang asal mula kota di Jawa Timur ini, loh! Kita juga dapat mengambil pelajaran dari cerita rakyat asal Surabaya ini, di antaranya adalah untuk tidak melanggar janji yang sudah dibuat. Selain mendapat pesan berharga, kamu bisa belajar bahasa Inggris melalui EFolklore. SejarahAsal Usul Terbentuknya Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Ditulis oleh Muhammad Imron Selasa, 05 September 2017 1 Komentar. Kabupaten Semarang merupakan wilayah yang berada di Provinsi Jawa Tengah, Semarang sekaligus menjadi Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Batas administrasi Kabupaten adalah sebelah Utara berbatasan dengan Kota Semarang, dan . SEMARANG, - Sebuah rumah kontrakan bewarna biru yang berada di Jalan Kauman Barat 5 Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah, disewa untuk dijadikan pabrik produksi pil ekstasi. Wakapolda Jawa Tengah Jateng, Brigjen Pol Abioso Seno Aji mengatakan, para tersangka yang sudah ditangkap tersebut diduga kuat terlibat jaringan peredaran narkoba internasional. "Dari Jawa Tengah ada dua sudah ditangkap dan dilakukan pengembangan ke jaringan lain," jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa 6/6/2023. Pengungkapan ini bermula dari informasi yang diperoleh petugas mengenai masuknya alat pencetak pil dari luar negeri dan bahan-bahan kimia yang dicurigai untuk produksi ekstasi. Baca juga Selundupkan 2 Kg Sabu dari Malaysia, Seorang Polisi Ditangkap di Pelabuhan Parepare "Berdasarkan informasi tersebut, petugas Bea Cukai kemudian berkoordinasi Bareskrim Polri, Polda Banten dan Polda Jateng untuk melakukan control delivery," ujar dia. Hasilnya, pada hari Kamis 1/6/2023 petugas melakukan penggerebekan terhadap alamat rumah di Tangerang, Propinsi Banten dan Kota Semarang, Jawa Tengah yang menjadi tujuan pengiriman barang-barang di Tangerang dilakukan oleh Tim Gabungan Bareskrim Polri dan Polda Banten pada pukul WIB di sebuah rumah beralamat di Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten. Berselang dua jam kemudian, Tim Gabungan Bareskrim Polri dan Polda Jateng menggerebek sebuah rumah di Jalan Kauman Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang Jawa Tengah. “Di dalam rumah yang di pergunakan sebagai tempat produksi narkotika jenis ekstasi ini, petugas mendapati adanya aktivtas produksi obat-obatan terlarang yang dilakukan oleh para pelaku,” lanjutnya. Adapun di TKP Tangerang, dua orang pelaku berinisial TH 39 dan N 27 diamankan petugas berikut barang bukti mesin cetak ekstasi serta bahan bakunya. Kedua laki-laki asal Bogor tersebut diamankan setelah kedapatan meracik dan memproduksi obat-obatan terlarang di TKP. Sedangkan di Kota Semarang, petugas mengamankan dua orang asal Tanjung Priok, Jakarta Utara yakni MR 28, yang berperan sebagai koki atau peracik bahan dan ARD 24 yang berperan sebagai operator mesin cetak ekstasi. Dua pelaku di Tangerang mengaku disuruh oleh seorang berinisial B yang berstatus dalam pencarian DPO, untuk memproduksi ekstasi. Sedangkan dua pelaku yang tertangkap di Semarang mengaku membuat barang haram tersebut atas suruhan seorang berinisial K DPO. “Untuk pelaku di Tangerang dijanjikan upah Rp 500 ribu per orang. Sedangkan yang di Semarang dijanjikan upah Rp 1 juta per orang sebagai uang makan. Saat ini petugas masih melakukan profiling terhadap orang yang menyuruh para pelaku,” katanya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta Area Metropolitan Kedungsapur Kendal, Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi Grobogan dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat ke 4, setelah Jabodetabek Jakarta, Bandung Raya dan Gerbangkertosusilo Surabaya.Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin Semarang dipimpin oleh wali kota Hendrar Prihadi, Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 624 km sebalah barat daya Banjarmasin via udara.Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di Kota dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut rob.Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati,Tembalang dan Banyumanik. Pusat pertumbuhan di Semarang sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk muncul menjadi kota kecil baru, seperti di Semarang bagian atas tumbuhnya daerah Banyumanik sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk Kota Semarang bagian atas menjadikan daerah ini cukup umum dan sosial yang mendukung aktivitas penduduk dalam bekerja maupun sebagai tempat tinggal juga telah terpenuhi. Banyumanik menjadi pusat pertumbuhan baru di Semarang bagian atas, dikarenakan munculnya aglomerasi perumahan di daerah Banyumanik hanya merupakan daerah sepi tempat tinggal penduduk Semarang yang bekerja di Semarang bawah hanya sebagai dormitory town. Namun saat ini daerah ini menjadi pusat aktivitas dan pertumbuhan baru di Kota Semarang, dengan dukungan infrastruktur jalan dan aksessibilitas yang perdagangan dan perumahan baru banyak bermunculan di daerah ini, seperti Carefour, Mall Banyumanik, Ada Swalayan, Perumahan Banyumanik, Perumahan Pucang Gading, dan fasilitas pendidikan baik negeri maupun swasta, seperti Undip, Polines, Unika, dll, dengan dukungan akses jalan tol dan terminal moda yang memperlancar pertumbuhan di daerah ini dikarenakan kondisi lahan di Semarang bawah sering terkena bencana rob Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota sekarang menjadi Bergota dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong Gedung Batu.Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan Sunan Pandanaran I, untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang bahasa Jawa Asem Arang, sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang. Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II kelak disebut sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja.Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang. Jika membicarakan kota-kota besar di Pulau Jawa, tak lengkap rasanya apabila tidak membahas Semarang. Nah, apabila tertarik untuk mengetahui asal usul Kota Semarang, kamu bisa membaca informasi selengkapnya dalam artikel ini. Yuk, langsung cek saja!Asal usul Kota Semarang menjadi salah satu kisah yang banyak dituturkan secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa Tengah. Bahkan, tak sedikit orangtua yang menjadikan legenda kota ini sebagai dongeng pengantar hanya menyajikan kisahnya lebih detail, kamu juga bisa menjumpai pembahasan mengenai unsur intrinsik di dalam cerita penamaan kota ini. Barangkali akan ada pesan moral yang bisa kamu resapi untuk bisa diterapkan dalam kehidupan Sudah tak sabar ingin mengetahui asal usul Kota Semarang beserta ulasannya? Mari simak informasinya yang juga menyertakan fakta-fakta menarik seputar Kota Lumpia ini di penjelasan berikut! Dongeng asal usul Kota Semarang tak bisa dilepaskan dari Kerajaan Demak yang merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar di Indonesia. Di wilayah kerajaan ini, hiduplah seorang pangeran yang bernama Raden Made Pandan. Raden Made Pandan dikenal oleh masyarakat setempat sebagai seorang bangsawan dan ulama. Ia sangat dihormati dan disegani oleh penduduk setempat karena kebijaksanaan dan kewibawaannya. Raden Made Pandan memiliki seorang putra yang bernama Raden Pandanarang. Anak laki-laki ini mempunyai kepribadian yang baik dan dikenal sebagai seseorang yang baik hati, ramah, sopan, dan berbakti kepada orangtuanya. Pada suatu hari, Raden Made Pandan mengumpulkan para pengikutnya dan mengajak mereka untuk meninggalkan Kerajaan Demak. Dalam perjalanannya menuju ke arah barat bersama pengikutnya, Raden Made Pandan juga ikut membawa anak laki-lakinya, Raden Pandanarang. Setelah menghabiskan waktu berhari-hari dalam perjalanan, rombongan Raden Made Pandan akhirnya berhenti pada sebuah hutan yang ia rasa cocok untuk ditempati. Pohon-pohon dalam hutan itu kemudian ditebangi dan dibangunlah pedesaan beserta pondok pesantren. Di wilayah itulah Raden Made Pandan menghabiskan hidupnya bersama anaknya. Selain mengajarkan tentang agama Islam, ia juga mengelola lahan pertanian yang menjadi sumber bahan makanan untuk bertahan hidup. Daerah yang dirintis pembangunannya oleh Raden Made Pandan beserta pengikutnya itu lama-kelamaan ramai didatangi oleh para pengelana dari luar. Selain untuk singgah, ada juga yang berniat untuk menimba ilmu agama Islam di bawah bimbingan Raden Made Pandan. Baca juga Cerita Asal Mula Telaga Warna dan Ulasannya yang Mengandung Pesan Bermakna Munculnya Nama Semarang Seiring usianya yang semakin menua, Raden Made Pandan mulai mempersiapkan Raden Pandanarang sebagai penerusnya. Ia berharap bahwa anak laki-lakinya itu bisa tetap mengajarkan agama Islam dan mengolah tanah pertanian seperti dirinya. Setelah Raden Made Pandan menghembuskan napas terakhirnya, Raden Pandanarang mengambil alih tugas ayahnya dan diangkat menjadi pemimpin daerah itu. Ia menjadi guru agama Islam yang sama-sama disegani seperti ayahnya. Pada suatu hari, ketika Raden Pandanarang dan penduduk setempat tengah sibuk menggarap lahan pertanian, ia menjumpai hal yang aneh. Di antara pohon-pohon yang tumbuh subur di tempat itu, ternyata tumbuh pohon asam yang jaraknya berjauhan. Padahal, tanah yang dikelola di daerah itu adalah tanah yang subur sehingga semestinya pohon-pohon asam itu bisa tumbuh berdekatan. Setelah melihat kejadian itu, Raden Pandanarang kemudian menyatakan bahwa area yang ditumbuhi pohon asam itu diberi nama Semarang. Semarang berasal dari gabungan kata asem dan arang dalam bahasa Jawa yang secara berurutan berarti pohon asam dan jarang-jarang. Jika digabungkan, kedua kata itu artinya adalah pohon asam yang jarang-jarang. Begitulah asal usul nama Kota Semarang. Baca juga Kisah Asal-Usul Kesenian Populer Reog Ponorogo Beserta Ulasan Menariknya Unsur Intrinsik dalam Legenda Kota Semarang Setelah mengetahui dari mana kata semarang berasal, pembahasan mengenai unsur intrinsik asal usul Kota Semarang jangan sampai kamu lewatkan. Simak informasinya di uraian berikut, yuk! 1. Tema Inti cerita atau tema dari legenda Kota Semarang adalah tentang keluarga, terutama pengabdian anak kepada orangtua. Narasi yang telah dijelaskan di atas menekankan bakti seorang anak kepada orangtuanya yang telah membesarkannya tanpa pamrih. 2. Tokoh dan Perwatakan Raden Made Pandan dalam kisah penamaan Kota Semarang digambarkan sebagai seorang bangsawan dan ulama yang dihormati. Pria yang berwibawa ini juga tampak bijaksana, pandai, dan menjadi sosok ayah yang bertanggung jawab. Sementara itu, Raden Pandanarang ditampilkan sebagai seorang anak yang sopan, ramah, dan berbakti kepada orangtuanya. Hal itu terbukti dari bagaimana ia meneruskan keinginan sang ayah untuk menjadi pengajar agama Islam dan merawat lahan pertanian beserta pondok pesantren peninggalan ayahnya. 3. Latar Tempat kejadian peristiwa dalam cerita asal usul Kota Semarang mulanya berada di sekitar Kerajaan Demak. Kemudian, latarnya berpindah ke wilayah barat dari Kerajaan Demak di mana Raden Made Pandan memilih untuk menetap. 4. Alur Alur dari kisah munculnya nama Semarang dimasukkan dalam jenis alur progresif atau maju. Awal cerita dimulai dengan keinginan Raden Made Pandan untuk mencari wilayah baru yang bisa dijadikan sebagai tempat tinggal di luar Kerajaan Demak. Ia pun kemudian mengajak anak beserta pengikutnya mengembara ke arah barat hingga akhirnya menemukan daerah yang cocok. Seiring berjalannya waktu, bangsawan dan ulama ini digantikan oleh anaknya, Raden Pandanarang untuk memimpin daerah yang selanjutnya dinamakan sebagai Semarang. 5. Pesan Moral Amanat yang barangkali dapat kamu ambil dari kisah Raden Made Pandan dan Raden Pandanarang di atas adalah untuk berbakti kepada orangtua yang telah membesarkanmu dengan baik. Meskipun semua jasa mereka tidak bisa kamu balas, setidaknya lakukan suatu hal yang bisa menunjukkan rasa terima kasihmu pada orangtua. Bukan hanya unsur intrinsik, kamu juga bisa mengambil unsur ekstrinsik dari mitos munculnya penamaan Kota Semarang. Salah satunya adalah norma yang diterapkan di masyarakat, beberapa di antaranya adalah nilai sosial, budaya, dan moral. Baca juga Dongeng Keong Mas dan Ulasannya, Kisah Putri Cantik yang Dikutuk Penyihir Jahat Fakta Menarik Nah, kamu telah menyimak asal usul Kota Semarang beserta ulasan tentang unsur-unsur intrinsiknya. Di penjelasan berikut, kamu akan menyimak uraian mengenai fakta-fakta menarik tentang Kota Lumpia ini. 1. Mulanya Dikenal sebagai Pragota Sejarah Kota Semarang berawal kira-kira pada abad ke-6 Masehi yang merujuk ke daerah pesisir pantai yang disebut dengan Pragota. Daerah ini merupakan pelabuhan yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno. Lama-kelamaan, daerah pesisir itu kemudian mengalami pengendapan dan akhirnya berubah menjadi daratan. Sampai akhirnya pada sekitar akhir abad ke-15 M daratan itu menjadi daerah yang subur dan ditempati oleh Raden Made Pandan. 2. Memiliki Banyak Bangunan Bersejarah Mengingat sejarah panjang yang dimiliki oleh Kota Semarang, bukan sebuah kebetulan kalau terdapat banyak bangunan bersejarah yang tersebar di kota ini. Beberapa gedung yang mungkin sudah dikenal khalayak ramai adalah Lawang Sewu dan Gereja Blenduk. Selain itu, ada juga Gua Gedung Batu yang terletak di area Klenteng Sam Poo Kong. Area berdirinya klenteng ini dipercaya dulunya adalah tempat di mana laksamana Tionghoa beragama Islam, Cheng Ho, pernah berlabuh. Asal Usul Kota Semarang sebagai Dongeng Pengantar Tidur Demikian cerita rakyat tentang penamaan Kota Semarang yang dapat kami rangkum. Semoga saja penjelasan di atas dapat menambah wawasanmu tentang ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini. Jika tertarik dengan legenda dari daerah-daerah lainnya di Indonesia, kamu bisa terus mengunjungi situs PosKata. Beberapa di antaranya adalah asal usul Kota Surabaya, cerita tentang Rawa Pening, serta kisah Joko Kendil. Selamat membaca! PenulisAulia DianPenulis yang suka membahas makeup dan entertainment. Lulusan Sastra Inggris dari Universitas Brawijaya ini sedang berusaha mewujudkan mimpi untuk bisa menguasai lebih dari tiga bahasa. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.

asal usul kota semarang bahasa jawa